Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buton Selatan melaporkan tragedi kematian seorang petani berusia 63 tahun, LN, yang ditelan ular piton delapan meter di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Buton Selatan, Laode Risawal, mengungkapkan bahwa LN ditemukan sudah meninggal pada pukul 14.30 WITA di Kelurahan Majapahit, setelah sebelumnya dilaporkan hilang karena tidak pulang dari kebun sejak Jumat (4/7) pagi.
Warga yang menemukan ular piton dengan perut membesar di kebun menjadi curiga dan memutuskan untuk membunuh ular tersebut. Setelah membelah perut ular, benar saja, terungkap bahwa LN telah ditelan ular. Kejadian ini mengejutkan warga setempat dan BPBD turut serta dalam evakuasi jenazah korban ke rumahnya. Meskipun kehadiran ular di perkampungan sering terjadi, terutama saat musim hujan, ini adalah kasus pertama yang berujung pada kematian seseorang yang ditelan oleh piton.
Penambahan keterangan dari Babinsa Kelurahan Majapahit Kecamatan Batauga, Sertu Dirman, menjelaskan bahwa sebelumnya, tetangga korban bertanya-tanya tentang keberadaan LN karena sudah dijanjikan untuk bertemu. Namun, keluarga korban memberitahu bahwa LN belum pulang dari kebun sejak Jumat. Setelah dilakukan pengecekan di sekitar kebun, ular piton yang telah memakan korban ditemukan beberapa ratus meter dari pondok kebun korban. Kejadian tragis ini menjadi sorotan di masyarakat setempat.