Dampak Mikroplastik pada Kesehatan: Informasi Terbaru | tempo.co

Hasil penelitian Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) Foundation menemukan bahwa mikroplastik telah terdeteksi di air minum, ikan sungai, dan endapan sedimen sungai. Kehadiran mikroplastik ini bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia. Partikel plastik kecil ini dapat terhirup oleh organisme mikroskopis dan akhirnya dikonsumsi oleh makhluk seperti ikan, yang kemudian dapat akumulasi di tubuh mereka melalui rantai makanan.

Mikroplastik dapat berasal dari dua sumber utama, yaitu primer dan sekunder. Mikroplastik primer adalah partikel plastik kecil yang sengaja diproduksi untuk digunakan dalam produk seperti kosmetik, sabun, atau pasta gigi. Sedangkan mikroplastik sekunder adalah hasil degradasi plastik besar akibat paparan sinar matahari, ombak, dan angin. Tantangannya terletak pada kemampuan mikroplastik yang sulit terurai dan mengendap di lingkungan untuk jangka waktu yang lama.

Mikroplastik juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA, ftalat, dioksin, polietilen, dan polipropilen. Paparan jangka panjang terhadap mikroplastik dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius seperti kanker, gangguan hormonal, penurunan imunitas, gangguan pernapasan, dan masalah pencernaan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah limbah plastik ini, namun efektivitas, biaya, dan skalabilitas masih menjadi tantangan utama di Indonesia.

Dengan demikian, diperlukan upaya lebih lanjut untuk memberantas masalah mikroplastik agar dapat menjaga kesehatan manusia dan keberlanjutan lingkungan.

Source link