Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, terutama berkaitan dengan tinggi badan rendah dan kualitas otak anak. Orang tua di Indonesia seringkali mengaitkan kondisi stunting dengan tinggi badan yang kurang optimal, dan beberapa bahkan memilih untuk menikah dengan orang asing dalam harapan mendapatkan keturunan yang lebih baik. Namun, menurut Dokter Spesialis Obgyn Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi Boy Abidin, menikah dengan orang asing, terutama orang Kaukasia, tidak menjamin memiliki anak yang tinggi.
Proses genetik tentu memiliki peran, namun asupan nutrisi dan perawatan yang baik juga sangat berpengaruh terhadap kualitas otak dan pertumbuhan tinggi badan anak. Menikah dengan orang Kaukasia mungkin saja menghasilkan anak dengan kulit putih dan rambut tidak terlalu hitam, namun bukan jaminan untuk tinggi badan dan kualitas otak yang optimal. Ketika berbicara tentang keturunan berkualitas dan sehat, hal terpenting adalah perencanaan kehamilan yang baik dan perawatan kesehatan yang rutin.
Faktor genetik memang berpengaruh besar dalam bentuk fisik anak, namun faktor nutrisi dan gizi juga memiliki peran penting, terutama sejak dalam kandungan. Nutrisi yang baik dan gizi yang memadai selama kehamilan bisa membantu meningkatkan kualitas keturunan. Perkembangan makanan yang lebih bergizi saat ini juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada postur tubuh yang lebih tinggi dan kecerdasan yang lebih baik pada generasi masa kini, dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
