Anak sulung seringkali merasa tertekan dan terbebani dengan ekspektasi yang tinggi yang diletakkan pada mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Aghniny Haque, yang membahas pengalaman Saras, seorang karakter sulung dalam film Selepas Tahlil. Hal ini memunculkan empati terhadap anak sulung lain di luar sana yang mungkin mengalami hal serupa. Sebagai anak sulung, mereka sering merasa perlu untuk menunjukkan kekuatan dan menjaga segala hal di sekitar mereka.
Tidak mengherankan jika pada akhirnya mereka merasa lelah dan butuh bantuan dari orang lain. Aghniny Haque mengungkapkan bahwa Saras merasakan kelelahan yang mendalam selama proses syuting film tersebut. Ia bahkan mengungkapkan bahwa di lokasi syuting, ia merasa sangat stres dan lelah sehingga hanya bisa menangis dan makan terus-menerus. Hal ini membawa Saras pada tingkat stres yang sangat tinggi, bahkan sampai pada kondisi eating disorders.
Melalui pengalaman Saras dalam film Selepas Tahlil, kita dapat memahami bahwa tekanan menjadi anak sulung dan tanggung jawab yang melekat di pundak mereka bisa sangat berat dan mempengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang. Hal ini mengingatkan kita untuk senantiasa memberikan dukungan dan empati pada anak sulung di sekitar kita, serta untuk tidak menyalahkan mereka ketika mereka membutuhkan bantuan dan dukungan ekstra.