Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi mengungkapkan adanya kemungkinan korban lain dalam kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh pelaku bernama SA, seorang badut predator anak, di Desa Karangrahayu, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kapolres Metro Bekasi, Komisaris Besar Pol. Mustofa, menyatakan bahwa masih mungkin ada beberapa korban lain dalam kasus tersebut. Penyelidikan dimulai setelah korban pertama, DA, melaporkan kejadian tersebut. Korban kedua, RM, kemudian ikut melapor setelah mengetahui bahwa pelaku telah ditangkap.
Menurut Mustofa, keberanian korban kedua untuk melapor mendukung dugaan adanya korban lain yang mungkin baru berani menyuarakan pengalaman mereka. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat sekitar untuk tidak ragu melaporkan jika mengetahui adanya anak di bawah umur yang menjadi korban. Mustofa menegaskan bahwa identitas korban akan dirahasiakan demi keamanan dan kenyamanan mereka.
Saat ini, polisi sedang mendalami keterangan dari korban kedua, dilengkapi dengan bukti visum pendukung. Mereka juga bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi untuk memberikan pendampingan psikologis bagi korban di bawah umur. Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak pada DP3A Kabupaten Bekasi, Fahrul Fauzi, mendorong warga dan orang tua untuk segera melaporkan ke polisi jika mengetahui anak mereka menjadi korban.
Semua pihak, termasuk kepolisian dan lembaga terkait, bersatu untuk memberikan perlindungan dan dukungan kepada korban, baik secara hukum maupun psikologis. Dengan adanya kerja sama yang baik, diharapkan kasus ini dapat terselesaikan dengan adil dan membawa keadilan bagi korban.
