Mitos & Fakta Daging Kambing: Kenali Faktanya!

Hari Raya Idul Adha adalah momen yang identik dengan tradisi penyembelihan hewan kurban dan penyajian olahan daging kambing seperti sate, gulai, dan tongseng. Meskipun populer, ada beberapa orang yang menghindari konsumsi daging kambing karena kekhawatiran akan dampak kesehatannya. Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas, kita harus mengetahui mitos dan fakta seputar konsumsi daging kambing.

Ada anggapan bahwa daging kambing dapat meningkatkan kadar kolesterol, namun sebenarnya kandungan lemak jenuh dalam daging kambing lebih rendah dibandingkan daging merah lainnya. Konsumsi daging kambing dalam jumlah yang sesuai tidak akan langsung meningkatkan kadar kolesterol, asalkan dikonsumsi dengan porsi yang tepat terutama bagi individu dengan riwayat penyakit kardiovaskular.

Terkait dengan ibu hamil, ada anggapan bahwa mengonsumsi daging kambing bisa membahayakan janin. Namun, fakta menunjukkan bahwa daging kambing merupakan sumber zat besi hewani yang baik dan dapat mencegah anemia pada ibu hamil. Konsumsi daging kambing tetap aman bagi ibu hamil jika tidak berlebihan dan diolah secara higienis.

Bau prengus pada daging kambing bukan disebabkan oleh teknik pemotongan yang tidak tepat, melainkan berkaitan dengan proses penanganan pasca-penyembelihan. Penanganan daging setelah disembelih, seperti pencucian dan perendaman, dapat mengurangi bau prengus pada daging kambing.

Penderita hipertensi sebaiknya membatasi konsumsi daging kambing yang tinggi lemak dan garam. Konsumsi daging kambing dalam jumlah yang terkontrol tetap diperbolehkan selama tidak dikonsumsi secara berlebihan atau dimasak dengan bahan tambahan yang dapat meningkatkan kadar lemak dan kolesterol.

Ada anggapan bahwa daging kambing dapat menyembuhkan tekanan darah rendah, namun belum ada bukti medis yang mendukung klaim tersebut. Penanganan tekanan darah rendah umumnya dilakukan melalui pola makan seimbang, kecukupan cairan, dan istirahat yang cukup.

Kombinasi antara daging kambing dan durian dianggap berbahaya bagi kesehatan, namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Konsumsi kedua bahan ini secara bersamaan tidak berbahaya selama tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Source link