Warga Negeri Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, menggelar tradisi turun temurun Hadrat. Acara ini diramaikan dengan setelan jas dan kopiah hitam di sepanjang jalan Negeri Sepa. Setiap tahun, tradisi ini selalu dinantikan pada 10 Zulhijah, di mana warga keliling kampung sambil mengantarkan hewan kurban.
Acara dimulai dengan berkumpul di Masjid Al-falah Negeri Sepa, masjid tertua di Maluku, sebelum mengarahkan hewan kurban untuk keliling kampung. Selama perjalanan, mereka menggoyang lenso ke udara sembari berzikir dan bernyanyi lagu-lagu perjuangan Nabi Muhammad SAW sebagai penghormatan terhadap perang Karbala.
Pertempuran yang terjadi pada hari Asyura antara pasukan Husain dan Yazid Bin Muawiyah saat itu menjadi momen bersejarah. Pasukan Husain yang terdiri dari kerabat dekat Nabi Muhammad melawan pasukan Yazid yang lebih besar jumlahnya. Unsur keislaman dalam tradisi Hadrat di Negeri Sepa diungkapkan melalui lagu-lagu perjuangan nabi dan zikir yang mengandung makna.
Partisipan tradisi Hadrat merasa bangga dapat melanjutkan warisan budaya ini. Mereka mempersiapkan segala perlengkapan dari jas hitam, kopiah hitam hingga kacamata hitam untuk memastikan keberlangsungan acara. Harapan mereka agar tradisi Hadrat dapat menjadi bagian dari agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk memupuk tali silaturahmi dan kehidupan yang rukun di masyarakat.