Tak Ada Jemaah Haji yang Tertinggal: Tips Persiapan Haji yang Tepat

Menteri Agama Indonesia, Nasarudin Umar, memastikan semua jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi pada tanggal 5 Juni. Menurutnya, tidak ada satu pun jemaah yang tertinggal, dan hal ini merupakan kewajiban dari pihaknya. Sebelumnya, terdapat kebingungan di kalangan jemaah haji terkait fasilitas yang disediakan menjelang ibadah wukuf di Arafah.

Pada pagi hari, ratusan jemaah haji Indonesia dilaporkan terlantar tanpa fasilitas yang memadai di Arafah. Beberapa jemaah bahkan terpaksa tidur di lobi hotel karena kondisi yang tidak memadai. Selain itu, sejumlah rombongan jemaah juga belum berangkat ke Arafah sampai Rabu malam waktu setempat. Hal ini menyebabkan kekhawatiran karena sebagian besar jemaah adalah lansia.

Syarikah haji yang bertanggung jawab atas layanan jemaah haji terlihat gagal dalam menyediakan fasilitas yang memadai. Beberapa jemaah bahkan tetap diangkut ke Arafah tanpa jaminan mendapatkan tenda untuk bermalam. Pada hari ke-9 Dzulhijah, layanan katering juga dinilai memburuk, menyebabkan beberapa jemaah tidak mendapatkan makanan yang dibutuhkan.

Meskipun pada akhirnya, sebagian jemaah berhasil mendapatkan bus untuk menuju Arafah, masih terdapat kekurangan pelayanan dari pihak syarikah. Sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi, syarikah haji seharusnya bertanggung jawab atas kebutuhan jemaah selama beribadah haji. Situasi ini menunjukkan perlunya perbaikan dalam penyelenggaraan layanan haji yang lebih baik dan memadai.

Source link