Sebanyak 20 pemuda yang membentangkan spanduk penolakan Persikas Subang dijual dan disemprot oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sempat diamankan oleh polisi dan telah dipulangkan setelah proses pendataan selesai. Mereka dibawa ke Mapolres Subang untuk diperiksa dan didata langsung setelah diomeli oleh Dedi Mulyadi. Menurut Kasat Reskrim Polres Subang, puluhan pemuda tersebut menyelak acara Nganjang Ka Warga saat Dedi bertemu warga di Ciasem, Subang, pada Rabu malam. Mereka menyelak dan membentangkan spanduk bertuliskan “Selamatkan Persikas”.
Dalam unggahan di media sosial, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa emosinya meledak karena merasa acaranya diganggu oleh sekelompok orang yang dianggapnya kurang beradab. Dia menilai ada kekuatan politik di balik protes tersebut, terutama karena Persikas Subang sudah dikelola secara profesional oleh perusahaan yang profesional. Dedi menyesalkan penggunaan sepak bola sebagai alat politik dan mempolitisi anak-anak remaja untuk mengekspresikan kekecewaan diri.
Dedi Mulyadi juga menekankan bahwa kelompok tersebut terkoordinasi dengan baik, membentangkan spanduk yang direncanakan dengan baik, dan ada di antara mereka yang masih berstatus SMP. Dia berharap politisi dapat menghentikan cara-cara berpolitik buruk dengan menggunakan anak-anak remaja untuk mengekspresikan kekecewaan. Semua pemuda yang diamankan akhirnya dikembalikan ke orang tua masing-masing setelah proses pemeriksaan selesai.
