Berita  

Trump Usir Mahasiswa Asing, JK Sebut Sentimen Negara – Berita Terkini

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, menyoroti tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melarang serta mengusir mahasiswa asing dari Universitas Harvard. Menurut Kalla, langkah tersebut diambil oleh Trump hanya karena adanya sentimen terhadap China. Dalam acara Meet The Leaders Universitas Paramadina di Jakarta, Kalla mencatat bahwa Trump tampaknya bertentangan dengan dunia dan menyatakan bahwa Trump tampak enggan untuk berdamai, bahkan di Amerika sendiri dia memiliki banyak kritik. Kalla juga menyoroti pemikiran yang menyebutkan bahwa China maju karena belajar teknologi dari Amerika, sementara Harvard tetap menjadi kampus terkemuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi, bersanding dengan MIT di Boston.

Kalla kemudian mengkritisi gaya kepemimpinan Trump yang terkesan hanya mengandalkan emosi tanpa landasan pengetahuan yang kuat, sehingga hasilnya sering kali muncul kebijakan yang kontroversial. Trump secara resmi melarang Universitas Harvard menerima mahasiswa dan mahasiswi asing, termasuk dalam skema beasiswa, serta meminta mahasiswa asing yang telah menimba ilmu di sana untuk segera dipindahkan. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, berperan dalam mengumumkan kebijakan tersebut, menuding universitas tersebut berbagai hal negatif.

Dampak dari kebijakan ini sangat besar, terutama bagi ribuan mahasiswa asing di Harvard, namun pihak universitas menyatakan kebijakan ini ilegal dan berpotensi memicu balasan. Kebijakan pemerintah AS ini memperlihatkan ketegangan yang semakin meningkat antara pemerintahan Trump dan sejumlah kampus Ivy League di AS, seperti Harvard. Situasi ini semakin meruncing setelah Harvard menolak memberikan informasi yang diminta Noem terkait visa pelajar di kampus tersebut.

Adapun jumlah mahasiswa asing di Harvard mencapai 6.800 pada tahun 2025 hingga 2026, dengan 27 persen dari total mahasiswa yang berasal dari negara-negara lain. Warga asing dari China sendiri pernah menjadi mahasiswa terbanyak yang masuk ke Harvard pada tahun 2022 dengan jumlah mencapai 1.016 orang. Hal ini menjadi sorotan di tengah pembatasan yang diberlakukan terhadap mahasiswa asing di tengah ketegangan politik global saat ini.

Source link

Exit mobile version