Dalam bidang kedokteran, metode bayi tabung merupakan istilah yang digunakan untuk in vitro fertilization (IVF) yang berasal dari bahasa Latin. Metode ini melibatkan proses pembiakan dengan cara menyatukan sel sperma dan sel telur dalam wadah khusus di laboratorium dengan bantuan tenaga medis. Biasa disebut bayi tabung karena prosesnya yang dilakukan di dalam tabung atau cawan petri.
Bayi tabung sering kali direkomendasikan untuk mengobati infertilitas pada perempuan di atas usia 40 tahun. Ada lima prosedur medis yang dilakukan dalam metode bayi tabung menurut informasi dari Mayo Clinic dan Healthline.
Langkah pertama adalah stimulasi, di mana obat kesuburan diberikan untuk meningkatkan produksi sel telur. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sel telur melalui prosedur aspirasi folikel yang melibatkan pembedahan dengan anestesi. Selanjutnya, dilakukan inseminasi dengan mencampurkan sperma dengan sel telur dalam tabung. Jika tidak berhasil, metode ICSI bisa digunakan.
Sel telur yang telah dibuahi sperma akan dipantau untuk memastikan bahwa embrio berkembang dengan baik. Embrio juga mungkin akan menjalani pengujian genetik. Proses terakhir adalah transfer embrio ke rahim melalui kateter yang dimasukkan melalui vagina. Embrio akan diletakkan di dalam rahim, dan kehamilan dapat terjadi jika embrio berhasil menempel pada dinding rahim.
Proses transfer embrio kemudian akan diikuti dengan tes darah untuk memastikan keberhasilan prosedur. Metode bayi tabung merupakan salah satu cara bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil, terutama bagi perempuan yang sudah memasuki usia lanjut.