Tim peneliti dari Carnegie Mellon University baru saja merilis LegoGPT, sebuah teknologi kecerdasan buatan (AI) berbasis Llama 3.2 yang dapat mengubah teks menjadi desain LEGO. Dengan LegoGPT, cukup dengan mengetik ide, dan AI ini akan mengubahnya menjadi struktur LEGO 3D yang valid, sesuai dengan desain aslinya dan stabil.
LegoGPT dilatih menggunakan lebih dari 47 ribu struktur LEGO yang mencakup 28 ribu bentuk berbeda, seperti meja, mobil, dan gitar. Sehingga, hasil desain yang dihasilkan bukan hanya sembarangan, namun benar-benar dapat direproduksi di dunia nyata.
Keunggulan LegoGPT lainnya adalah prosesnya aman karena dilakukan pengecekan agar brick LEGO tidak bertabrakan atau melayang. Setiap langkah direview kevaliditasannya sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya, bahkan dapat mundur ke titik yang paling stabil jika ada masalah dengan struktur selanjutnya.
Dengan menggunakan sistem voxel grid 20 x 20 x 20, LegoGPT membentuk desain awal berdasarkan prompt teks yang diberikan. Selain itu, hasil akhirnya dirender dari 24 sudut pandang dan diberi deskripsi oleh GPT-4o untuk memperkuat hubungan antara teks dan bentuk.
Bagi yang tertarik untuk mencoba LegoGPT, dataset dan kode programnya sudah tersedia secara gratis di GitHub. Pengguna bahkan dapat menggabungkannya dengan teknologi pengenalan gambar untuk memberikan ide pembangunan dari koleksi LEGO yang tersedia. Namun, meskipun demo dapat dicoba melalui HuggingFace, instalasi penuh melalui repository di GitHub mungkin agak sulit bagi pemula. Mungkin akan lebih menarik jika LegoGPT dikemas dalam bentuk aplikasi untuk smartphone. Apa pendapat Anda?
