Anjing peliharaan juga bisa mengalami stres dan depresi sama seperti manusia. Sayangnya, karena mereka tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka secara verbal, pemilik sering kesulitan dalam mengidentifikasi apakah anjing mereka sedang mengalami masalah psikologis atau tidak. Menurut GoodRX, stres pada anjing sebenarnya adalah hal yang normal, tetapi jika stres berlebihan dapat mengakibatkan perilaku aneh dan bahkan masalah perilaku kronis.
Dokter hewan, Katie Grzyb, mengatakan bahwa pemilik perlu memperhatikan isyarat bahasa tubuh anjing yang samar untuk mengetahui apakah anjing sedang merasa stres. Mengenali tanda-tanda kecemasan pada anjing juga bisa membantu pemilik memahami kondisi binatang peliharaannya. Ada tiga jenis stres pada anjing, yaitu ketakutan, fobia, dan kecemasan.
Ketakutan adalah respons normal terhadap ancaman eksternal, sedangkan fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap rangsangan tertentu seperti kembang api atau petir. Sementara itu, kecemasan adalah perasaan tidak nyaman yang terkait dengan antisipasi bahaya, seperti kecemasan perpisahan saat pemiliknya pergi jauh.
Secara umum, tanda-tanda kecemasan pada anjing bisa berbeda-beda, tetapi pemilik biasanya dapat melihat perubahan perilaku pada binatang peliharaannya. Misalnya, gonggongan berlebihan, merengek, merusaki barang-barang, gemetar, atau menunjukkan tanda-tanda fisik seperti ekspresi kelenjar dubur atau kepala menunduk. Dengan mengenali tanda-tanda ini, pemilik dapat membantu anjing mereka mengatasi stres dan merasa lebih nyaman.