Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berkomitmen untuk mengurus penerbitan ulang ijazah puluhan karyawan yang menjadi korban penahanan ijazah oleh UD Sentoso Seal, sebuah bisnis yang dimiliki oleh Jan Hwa Diana di Surabaya. Khofifah menegaskan bahwa Pemprov Jawa Timur akan menguruskan penerbitan ulang ijazah para pekerja yang ditahan, khususnya untuk jenjang SMA/SMK yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, tindakan ini sebagai upaya negara hadir di tengah persoalan yang dihadapi masyarakat dan solusi untuk memberikan ketenangan kepada para pekerja yang belum mendapatkan kepastian terkait ijazah mereka. Dalam hal ini, Disnaker Jawa Timur akan memanggil pelapor ke kantor untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan guna memproses penerbitan ulang ijazah. Meskipun langkah ini diambil, proses hukum di Polres Pelabuhan Tanjung Perak akan tetap berjalan tanpa ikut terpengaruh. Penanganan kasus di Polres tidak akan terganggu meskipun langkah penerbitan ulang ijazah telah diambil. Khofifah juga telah melakukan pertemuan langsung dengan pemilik perusahaan yang diduga melakukan penahanan ijazah, namun keluarga pemilik perusahaan tersebut membantah dugaan tersebut. Tindakan penahanan ijazah merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No 8 Tahun 2016 dan dapat dikenakan sanksi pidana. Selain itu, Khofifah juga mengimbau pekerja yang belum melengkapi data asal usul sekolahnya untuk segera melengkapinya melalui posko pengaduan yang telah didirikan oleh Pemkot Surabaya. Ini sebagai upaya menjaga agar proses hukum tetap berjalan tanpa hambatan.
![](https://portalmetrotv.com/wp-content/uploads/2025/05/ledakan-dari-pemusnahan-amunisi-yang-tidak-layak-pakai-menewaskan-13-orang-korban-dari-tni-ad-dan-wa.jpeg; charset="utf-8"-250x140.jpeg; charset="utf-8")
![](https://portalmetrotv.com/wp-content/uploads/2025/05/ledakan-dari-pemusnahan-amunisi-yang-tidak-layak-pakai-menewaskan-13-orang-korban-dari-tni-ad-dan-wa.jpeg; charset="utf-8"-400x225.jpeg; charset="utf-8")