Polres Situbondo bersama Pemkab setempat melakukan pengecekan kesehatan sopir bus Terminal Situbondo. Tes kesehatan tersebut mengungkap fakta mengejutkan, dimana banyak sopir bus mengalami masalah kesehatan yang berpotensi membahayakan keselamatan pemudik. Dari 38 sopir yang diperiksa, hanya 12 di antaranya dalam kondisi prima, sementara sisanya mengalami berbagai gangguan kesehatan. Kegiatan pengecekan kesehatan sopir dan inspeksi kendaraan dilakukan di Terminal Situbondo melibatkan Satlantas Polres Situbondo, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta pengelola Terminal Situbondo dengan pantauan langsung dari Tim Supervisi Ditlantas Polda Jatim dan Dishub Provinsi Jatim.
Kepolisian Situbondo melalui Kasat Lantas menegaskan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2025 untuk memastikan keselamatan perjalanan pemudik. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 4 sopir tidak layak mengemudi karena hipertensi berat, 7 menderita diabetes tanpa gejala, dan 15 layak mengemudi dengan catatan tertentu, sedangkan 12 orang dalam kondisi sehat. Selain pemeriksaan kesehatan, petugas juga melakukan tes narkoba yang hasilnya negatif untuk semua sopir yang diperiksa.
Inspeksi juga dilakukan terhadap kendaraan bus untuk memastikan kelayakan armada operasional. Pemeriksaan mencakup pengecekan surat-surat kendaraan, kondisi fisik kendaraan, serta perlengkapan keselamatan seperti lampu, rem, ban, sabuk pengaman, dan lainnya. Meskipun armada dinyatakan layak, perhatian terhadap faktor manusia juga penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan di jalan. Para sopir diimbau untuk memperhatikan kesehatan mereka dan penumpang juga diajak untuk aktif mengingatkan sopir demi keselamatan bersama.
