Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafii bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro sedang berjuang untuk membantu siswa berprestasi yang mengalami kesulitan dalam mendaftar Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Banyak siswa di berbagai sekolah di Indonesia gagal mendaftar karena keterlambatan dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) oleh pihak sekolah. Kedua menteri membahas masalah ini dan mencari solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi madrasah saat pelaksanaan SNBP 2025.
Romo Syafii, menyatakan bahwa setiap madrasah bertanggung jawab penuh terhadap proses seleksi masuk perguruan tinggi bagi siswanya. Mereka berencana untuk terus mendampingi siswa berprestasi dan mencari solusi terbaik bagi mereka. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi juga terus mencari solusi terbaik atas permasalahan finalisasi PDSS, karena menyangkut kepentingan banyak pihak, termasuk siswa berprestasi.
Di sisi lain, Komisi X DPR RI juga akan turut andil dalam membahas polemik siswa yang terancam tidak dapat mendaftar SNBP karena masalah finalisasi PDSS. Komisi X akan menggelar rapat dengan kementerian terkait untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait masalah tersebut. Sementara itu, banyak sekolah di Indonesia masih belum sepenuhnya mengisi PDSS hingga tenggat waktu perpanjangan, mengakibatkan beberapa siswa tidak dapat mendaftar SNBP. Beberapa sekolah, seperti di Provinsi Jambi, berhasil memaksimalkan waktu perpanjangan finalisasi PDSS agar para siswa dapat mendaftar SNBP. Semua upaya dilakukan untuk memastikan kesempatan yang sama bagi siswa berprestasi.