Kepolisian Daerah Bali mengatakan sedang menyelidiki praktik prostitusi online yang diduga dilakukan oleh warga negara asing (WNA) melalui aplikasi pesanan telegram di wilayah Bali.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan, mengatakan bahwa Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali sedang bekerja untuk mengungkap pelaku yang menjadi admin grup telegram dengan nama Beverly Babes.
“Hal ini menjadi perhatian kami di Polda Bali, terutama dari Unit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus. Sementara ini, kami ingin memastikan dan mendalami kebenaran informasi itu. Berdasarkan informasi dari Telegram tersebut, PSK yang menawarkan diri diduga berasal dari warga negara asing. Namun, hal ini masih sedang didalami oleh rekan-rekan dari subdit Siber,” kata Jansen.
Jansen juga mengatakan bahwa Unit Siber Polda Bali bekerja sama dengan Imigrasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai Satuan Tugas (Satgas) dan pihak terkait lainnya yang menangani orang asing di Bali.
Jika kebenaran informasi tersebut terbukti di wilayah Bali, maka pihak kepolisian akan memproses hukum WNA yang terlibat dalam bisnis prostitusi tersebut karena melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Kami akan memeriksa keberadaan orang-orang yang diduga terlibat di Bali. Tentunya akan kami proses karena terkait dengan UU ITE dan UU lainnya. Kami akan melakukan proses hukum. Yang pertama, kami akan memastikan kebenarannya terlebih dahulu, apakah ini terjadi di Bali sesuai dengan isi telegram yang menjadi viral atau di tempat lain,” kata Jansen.
Sebelumnya, informasi mengenai keberadaan grup telegram Beverly Babes menjadi viral di media sosial. Grup tersebut dikelola oleh akun @bh_hanna yang menyediakan layanan wanita panggilan dengan tarif yang berbeda-beda untuk pria hidung belang.
Dalam grup tersebut, terdapat tarif bagi setiap pelanggan atau pemesan yang ingin menggunakan layanan wanita panggilan yang didominasi oleh WNA dari berbagai negara.
Tarif yang ditawarkan bervariasi, mulai dari 350 dolar Amerika per jam untuk layanan incall (tempat yang disediakan), 400 dolar Amerika per jam untuk layanan outcall (tempat yang diinginkan oleh pemesan), hingga harga tertinggi 2.000 dolar Amerika untuk layanan overnight (berdurasi panjang atau bermalam).
Akun tersebut telah dibuat pada 6 Juni 2023 dan di dalam bio grup tersebut dituliskan VIP Escort, pay by Crypto. Lokasi wanita yang disediakan tertera di wilayah Bali, seperti Seminyak, Uluwatu, Canggu, dan Nusa Dua.
“Kami akan terus mengembangkan kasus ini. Jika ada perkembangan lebih lanjut, akan disampaikan oleh Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Bali,” kata Jansen Panjaitan.