“Absennya Ketua KPK, Firli Bahuri, dalam panggilan Polda Metro Jaya terkait dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Limpo menyoroti ketegangan dalam dunia penegakan hukum di Indonesia. Menurut Vishnu Juwono, seorang Pengamat Politik Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia (UI), kejadian ini menggambarkan pentingnya kerjasama antara lembaga penegak hukum dalam menangani kasus korupsi yang serius.
Vishnu Juwono menekankan bahwa sebagai Pemimpin Tertinggi KPK, Firli Bahuri seharusnya menjadi teladan bagi Aparatur Penegak Hukum lainnya dengan menjalani proses hukum yang berlaku. Sebagai seorang mantan petugas polisi yang dihormati, Firli juga harus menghormati institusi Polri yang sedang melakukan investigasi terhadapnya.
Vishnu Juwono juga mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum, serta mempertegas bahwa pemberantasan korupsi adalah tugas bersama bagi semua lembaga penegak hukum dan masyarakat. Kasus ini dianggap sebagai ujian penting untuk sistem penegakan hukum di Indonesia, dan kepercayaan publik dalam upaya pemberantasan korupsi harus dijaga.
Vishnu Juwono berharap bahwa kasus ini dapat diselesaikan secara adil dan transparan, dan hasilnya akan menjadi pesan yang kuat bahwa aturan hukum berlaku bagi semua, bahkan bagi mereka yang berada di posisi puncak lembaga penegak hukum seperti KPK.”
Sumber: ANTARA News